Kamis, 20 Februari 2020

Membuat Pasport

     Kejadian ini sebenarnya sudah empat tahun yang lalu, tepatnya pada hari Senin 19 September 2016, Saya pergi ke kantor Imigrasi Yogyakarta untuk membuat passport. Sebagaimana yang saya  baca-baca di internet kita harus pergi pagi-pagi untuk mengambil antrian. Bahkan salah satu sumber ada yang mengatakan kalau pendaftaran per hari cuma dibatasi 75 orang. Berbekal informasi dari teman tentang lokasi kantor Imigrasi yang katanya berada sebelah kiri jalan Solo sebelum Bandara Adisucipto, akhirnya saya berangkat.Ternyata miss persepsi kiri jalan, ini informasi yang menyesatkan karena tidak jelas dari arah mana? Apakah dari Timur jalan Solo atau Barat? Sedangkan saya berangkat dari arah Barat Jl Solo. Meskipun kita sisir tak akan ditemukan kantor Imigrasi, karena dia berada di kanan jalan sehingga kalau kita berangkat dari arah barat, harus cari potongan jalan memutar arah untuk bisa sampai kantor imigrasi. Lebih tepatnya kantor Imigrasi berada di jalan Solo KM 10, sebelah barat parkir Bandara Adisucipto. Singkat cerita sampai sana kira-kira jam 08.00, karena tadi sedikit nyasar dan dapat no antrian 77. Sebelum antri sebaiknya ambil map dulu, atau menyusul juga tidak apa-pa. Map ini berwarna kuning. Di bagian depan map ada tulisan Nama, Alamat dan Kewarganegaraan dan lain-lain. Isilah nama di map sesuai dengan nama di KTP. Map ini disediakan gratis. Ketika mengambil antrian biasanya akan ditanya oleh petugas, antrian untuk yang biasa atau on line. Setelah itu petugas juga akan menanyakan sekaligus mengecek apakah persyaratan sudah lengkap? Persyaratan untuk membuat passport cukup simple, KTP, KK dan Akta Kelahiran/Ijazah. Ijazah ini bebas, boleh ijazah SD, SMP atau Ijazah Sarjana. Cukup dicopy satu lembar, dan copy KTP tidak usah dipotong/ copy ukuran A4. Jangan lupa yang asli juga harus dibawa sebagai bukti. Perlu diketahui bahwa cara mengambil antriannnya adalah manual, bukan dengan mesin sebagaimana jika kita ambil antrian di bank atau kita mau bayar pajak kendaraan. Jadi nanti yang mengambilkan antrian adalah petugasnya. Untuk yang mengurus passport manual disebut walk in. Setelah dapat no antrian kita diminta menunggu dan nanti akan dipanggil pakai pengeras suara. Lagi-lagi ini juga manual. Tidak ada display informasi, sekarang sudah sampai no berapa? Bagi yang tidak sabar menunggu sambik duduk, alias ditinggal jalan-jalan atau ngopi di kantin ya bisa berakibat terlewat no antriannya. Petugas tidak akan mengulangi memanggil jika ada yang tidak datang, jalan terus, karena yang antri banyak sekali. Melihat no antrian saya yang no 77 berarti per hari sudah tidak dibatasi 75 orang sebagaimana info yang saya baca sebelumnya. Sudah ada peningkatan pelayanan. Tapi meski demikan katanya jam sepuluh antrian ditutup. Jadi bagi yang datang setelah jam 10:00 harus mengulang lagi datang ke esokan harinya, atau daftar on line. Awalnya saya juga berencana daftar on line tapi ternyata tidak semudah yang saya kira karena servernya sering refused, browser kita tidak mau membuka web nya karena dianggap tidak aman. Ini tidak sekali, tapi berkali-kali. Awalnya saya anggap karena jaringan internet tidak kuat (padahal sudah pakai yang 4G). Sampai saya pindah ke warnet pun juga ternyata sama, tetap tidak bisa. Saya hanya bisa daftar sekali, akan tetapi ketika memasukkan kode captha untuk konfirmsi pebayaran selalu gagal (padahal ini sudah tahap yang paling akhir). Ketika saya coba daftar lagi sudah tidak bisa. Ini juga nanti mau saya tanyakan ke petugas kalau saya sudah dipanggil menyerahkan berkas dan wawancara. Meskipun daftar on line kita juga masih harus ke kantor Imigrasi buat interview dan foto. Di kantor imigrasi Yogyakarta ada empat loket. Loket satu dan dua buat yang membuat passport lewat metode walk in dan loket tiga dan empat buat yang membuat passport lewat cara on line. Jika membuat passport lewat metode on line kita bayar dulu di bank baru bisa interview dan foto. Tapi jika walk in dibalik, interview dan foto dulu baru bayar di bank. Kurang lebih tiga jam (kira-kira jam sebelas) menunggu akhirnya dipanggil ke loket dua. Kalau yang mendaftar on line, tidak perlu mengantri lama karena data sudah masuk. Waktu tunggu relatih lebih cepat. Mungkin tidak sampai tiga jam. Sama petugas di loket dua ditanya buat apa bikin passport? Mau ke negara mana? Skip-skip. Sebelum interview berakhir saya tanyakan kenapa susah daftar on line? Katanya karena sekarang ada sistem pembayaran baru simponi on line jadi server sering error. Kemudian petugas minta maaf atas ketidaknyamanan ini. Di sini kita diminta menunjukkan berkas yang asli (KTP, KK, Ijazah). Setelah itu saya diminta menunggu di luar nanti namanya akan dipanggil untuk pengambilan foto. Petugas juga meminta maaf karena nanti menunggunya cukup lama katanya.  Kira-kira jam 14:00, setelah jam istirahat selesai (jam 12:00 sampai jam 13:00) saya dipanggil untuk foto dan rekam sidik jari. Kira-kira dua jam dari penyerahan berkas dan interview. Di sini sepuluh jari kita direkam. Setelah selesai petugas akan mencetak nota pengantar pembayaran ke bank (simponi on line). Menurut penjelasan petugas, ketika mencetak nota ini sering gagal, karena server di pusat ada kendala. Di nota ini distempel oleh petugas bahwa passport bisa diambil minimal tiga hari setelah pembayaran. Dengan nota pengantar ini kita bebas membayar di bank mana saja. Saya membayar biaya pembuatan passport (waktu itu Rp.355.000,00) di bank BRI depan RSU Harjo Lukito. Proses pembuatan passport selesai, meski passport belum bisa diambil. (Bagi yang menginginkan proses satu/dua hari selesai bisa mencoba lewat biro jasa. Tentu konsekwensinya biayanya bisa dua sampai tiga kali lipat dari biaya normal). Bukti pembayaran dari bank nanti digunakan untuk ambil passport. Proses pembuatan passport bisa dilacak lewat sistem on line dengan no pemohon yang ada dalam nota pengantar pembayaran ke Bank. Hari Selasa-Rabu berikutnya saya pantau proses pembuatan passport masih pembayaran simponi online. Pada hari Kamisnya saya lihat sudah cetak passport. Pada hari Kamis situ juga saya ambil passport sekitar jam 10:00. Untuk pengambilan passport  waktunya tidak selama proses memasukkan berkas (sekaligus interview) dan antri foto. Kurang lebih setengah jam dipanggil petugas, diminta cek nama dan tanggal lahir sudah benar belum. Kalau sudah benar tanda tangan bukti pengambilan dan petugas meminta foto copy bagian depan dan belakang passport untuk di arsip. Akhirnya pembuatan passport selesai.

1 komentar:

  1. Slots with Casino Games - Mapyro
    Play the most popular 영천 출장샵 slots at Mapyro Casino in San Manuel. 의정부 출장샵 With the best 춘천 출장마사지 payout percentages, 양산 출장마사지 they make sure 광양 출장샵 to play at your favorite slot machines

    BalasHapus

GUCI

GUCI. Asal muasal dari nama daerah ini katanya berasal pada zaman penyebaran Islam oleh walisongo. Orang /wali yang menyebarkan Islam di Teg...