Rabu, 23 Mei 2018

Belajar Bahasa Arab di UIN Malang


Lebih dari satu tahun yang lalu, setelah melalui serangkaian tes di UIN Sunan Ampel Surabaya, saya dinyatakan lolos dan bisa mengikuti program peningkatan kemampuan berbahasa Arab. Program ini digagas oleh DIKTIS Kemenag. Waktu itu, ada dua program peningkatan kemampuan berbahasa, Arab dan Inggris. Meskipun seleksi dilakukan di UIN Sunan Ampel, tetapi pelaksanaan program dilaksanakan di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Menurut info yang saya terima, peminat program pelatihan bahasa Arab sangat sedikit, jika dibandingkan dengan bahasa Inggris. Bahkan untuk yang bahasa Arab sampai dilakukan tes seleksi dua kali. Pertama di UINSA Surabaya dan yang kedua di UIN Maulana Malik Malang. Selain itu, menurut cerita UINSA juga belum siap menyelenggarakan program ini, makanya dipindah di UIN Maulana Malik Malang. Saya sendiri, sebagai peserta juga merasakan sendiri. Bagaimana waktu itu para pegawai di UINSA kebingungan ketika kami, para peserta sampai di UINSA. Beberapa malah tidak tahu. Ketika dinyatakan lolos, saya juga bingung mengingat tugas saya sebagai ASN nanti bagaimana. Untunglah waktu itu keluar peraturan yang mengatur kebijakan bagi ASN, terutama terkait dengan hak dan kewajiban. Jadi akhirnya saya putuskan tetap mengikuti program ini.
Di antara tenaga pengajarnya adalah DR. Faisal (dari Sudan)


GUCI

GUCI. Asal muasal dari nama daerah ini katanya berasal pada zaman penyebaran Islam oleh walisongo. Orang /wali yang menyebarkan Islam di Teg...